Mang Kabayan Mendirikan restoran di bilangan Cibubur ibarat memasuki “kandang macan,” tetapi dengan strateginya, Robbyanto Lemuel bis...
Mang Kabayan |
Mendirikan restoran di bilangan Cibubur ibarat memasuki “kandang macan,” tetapi dengan strateginya, Robbyanto Lemuel bisa menjadikan Mang Kabayan restoran pilihan
Sukatna
Hobi makan seperti yang dimiliki Robbyanto Lemuel sah-sah saja. Justru kalau orang jeli, hobi ini tidak akan menguras kantong melainkan bisa menjadi pundi-pundi penghasilan.
Sebagai seorang profesional dengan posisi terakhir Regional Manager Toserba Yogya, Robby, demikian pria kelahiran Bandung ini disapa, sejatinya sudah lama mendirikan bisnis restoran. Tepatnya 11 tahun lalu di Cirebon, dengan mendirikan Restoran Mang Kabayan. “Tetapi pada waktu itu masih belum serius karena saya masih bekerja di Toserba Yogya,” aku Robby.
Baru sekitar dua tahun lalu, Robby mendirikan Mang Kabayan Cibubur dan mengundurkan diri dari Toserba Yogya untuk secara serius mengurusi bisnisnya. Nama Mang Kabayan kemudian ia daftarkan hak patennya. “Mang Kabayan adalah tokoh cerita yang sangat dikenal luas orang Sunda dan bahkan mungkin juga terkenal di seluruh Indonesia. Itu sebabnya saya mengambil nama tersebut,” terang Robby. Kabayan adalah representasi orang yang lucu, lugu, polos, meski terkadang malas. Mirip-mirip tokoh Nazaruddin.
Mengapa Robby memposisikan restorannya sebagai pusatnya makanan Sunda autentik? “Masakan Sunda itu menunya sehat. Orang tidak usah takut kolestorel atau tekanan darah tinggi. Oleh karena itu segmennya mulai dari anak-anak sampai orang tua,” terangnya.
Robby menyadari restoran atau rumah makan yang menyediakan masakan khas Sunda, sebelumnya sudah cukup banyak. Maka ia mengambil strategi dengan restoran sejenis. Di antaranya,” Saya mengusung konsep secara total restoran atau rumah makanan Sunda. Bangunannya semua terbuat dari bambu, musik Sunda, dan semua karyawannya berasal dari tatar priangan,” ungkapnya.
Selain itu, konsep yang lain adalah menomorsatukan rasa. Itu sebabnya ia memiliki central kitchen dan menyajikan makanan yang benar-benar fresh. “Tidak ada makanan yang telah dimasak sebelumnya. Begitu tamu memesan makanan kami baru membuatnya. Oleh karena itu separuh lebih dari karyawan saya berada di dapur,” papar Robby yang bisa mendatangkan 13 ribu pelanggan tiap bulannya.
Kini Robby sudah menambah restoran di Bintaro dan sebentar lagi di Depok, untuk menggenapi restorannya di Cibubur dan Cirebon. “Untuk Depok kita buka dengan sistem franchise,” demikian Robby.
ليست هناك تعليقات