Cara Investasi Saham Pasar Kecil dan Menengah Dalam tujuh tahun terakhir, enam kali kinerja akhir tahun indeks harga saham gabungan (IHS...
Cara Investasi Saham Pasar Kecil dan Menengah |
"Ini sejalan dengan meningkatnya daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Putut E Andanawarih, di Jakarta, dikutip dari vivanews.co.id.
Menurut Putut, pertumbuhan penduduk kelas menengah turut menopang pertumbuhan perusahaan-perusahaan skala menengah dan kecil. Pada 2003, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia mencapai 81 juta jiwa, dan terus meningkat hingga 131 juta jiwa pada 2010. Selanjutnya, pada 2014, jumlah kelas menengah diproyeksi mencapai 150 juta jiwa.
"Perkembangan demografis itu turut menopang pertumbuhan yang berkesinambungan pada saham-saham berkapitalisasi pasar menengah dan kecil," tuturnya.
Untuk itu, Manulife Aset Manajemen Indonesia akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat berinvestasi pada saham-saham tersebut. Melalui reksa dana Manulife Saham SMC Plus, investor dapat mengambil peluang keuntungan dari investasi pada saham-saham berkapitalisasi pasar menengah dan kecil.
Meskipun, dia menambahkan, dalam keadaan pasar tertentu, strategi investasinya memperbolehkan reksa dana itu untuk berinvestasi pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar. Fleksibilitas itu memungkinkan reksa dana Manulife tersebut untuk merespons terhadap kondisi pasar yang berbeda.
Saham SMC Plus akan mengalokasikan investasinya pada saham-saham pilihan berkapitalisasi pasar kecil dan menengah. Melalui reksa dananya, masyarakat bisa mulai berinvestasi dengan minimum pembelian Rp 100 ribu.
Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia, Legowo Kusumonegoro, mengatakan, reksa dana Manulife Saham SMC Plus memiliki tingkat volatilitas lebih tinggi dibanding produk reksa dana saham yang berinvestasi pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar.
Untuk itu, dia melanjutkan, investor yang ingin berinvestasi melalui reksa dana ini harus memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang. "Karena, pengaruh volatilitas cenderung akan menurun seiring dengan berjalannya waktu," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia, Alvin Pattisahusiwa, menjelaskan, perseroan telah mengelola produk dengan strategi investasi yang sama. Produk tersebut diklaim mampu memberikan kinerja satu tahun sebesar lebih dari 25 persen per 28 Desember 2012, atau melewati tolak ukurnya 12,5 persen. (bn)